Blogger Widgets Email Dari Surga: Mei 2014

Sabtu, 17 Mei 2014

Tuhan Terlebih Menyayangi Orang yang Paling Kita Sayangi Sekalipun

Aku memiliki orang yang kusayangi di hidupku
Aku sangat rindu berada di dekatnya
Aku sangat an
tusias mendengar setiap ceritanya
Aku pun sangat menunggu-nunggu kesempatan untuk bercerita dengannya
Sukacitanya adalah sukacitaku.
Aku sangat menyayangi dia
Sampai-sampai aku tak ingin suatu yang buruk menimpanya
Karna itu aku berusaha menjaganya.

Aku dapat merasakan kesedihan yang dia rasakan
Sampai-sampai aku mencoba berusaha untuk menghapus kesedihannya.
Namun terkadang tanpa sadar aku menuntut perubahannya
Aku menuntutnya untuk berubah dengan cepat
Bahkan aku merasa kecewa ketika dia mengulangi kesalahannya
Aku marah kepadanya ketika dia tidak mampu berubah.
Tanpa kusadari ternyata aku telah mencoba mengambil alih bagian Tuhan
Seharusnya hanya Tuhan yang mempunyai andil untuk mengubahkannya
Aku malah mengandalkan kekuatanku sendiri untuk mencoba mengubahkannya

Tuhan ampunilah aku...
Dan akhirnya Tuhan pun berkata kepadaku :
Anak-Ku, engkau harus tahu bahwa Aku terlebih menyayangi dia daripada rasa sayangmu kepadanya
Aku yang paling tahu bagaimana menjaga hidupnya
Aku yang paling mengerti bagaimana harus mengubahkannya
Dan Aku yang mempunyai cara yang paling tepat untuk memproses hidupnya.
Berhentilah mencoba mengubahkannya, sebab itu adalah bagian-Ku
Berhentilah menuntut perubahannya, sebab engkau tidak akan pernah bisa mengubah hidupnya dengan caramu.
Hal terbesar yang bisa engkau lakukan untuk dia adalah
terus berdoa untuk dia dan tetaplah mengasihi dia tanpa syarat
Sadarilah bahwa Aku sangat mengasihimu dan juga dirinya.

(Sumber : From Ht.Com)


Membuka lembaran baru dan mulai menulis diatas kertas putih semua cerita tentang kita, kebersamaan kita, kasih yg terjalin dalam rangkaian kisah 
dan tentang bahagia itu.
 ( Biarlah KISAH KITA dibangun diatas dasar "KASIH PUTIH" ) 
Menyerahkan semua cerita dan membiarkan Dia beracara dg skenario-Nya menjadikan 
ujung cerita ini berakhir bahagia. 
( By Giyatno Pedalaman)
Tuhan Yesus Memberkati

Tentang Pengampunan Itu

" Saat orang terdekat kita tanpa sadar membuat kita kesal atau sakit hati, apakah kita masih tetap bisa mengasihi dia? 
Kasih itu terkadang menyakitkan, tetapi justru lewat rasa sakitlah kita mengerti 
bahwa
 kasih itu sabar, kasih itu mengampuni, kasih itu tidak menyembunyikan kesalahan, dan kasih itu tidak egois " 
( Presented by 'Hikmat Tuhan' ) 

Tuhan Yesus Memberkati 


Sebuah Pensil

Seorang pembuat pensil sebelum mengutus pensilnya ke dunia memberikan 4 pesan :
1. Kamu bisa melakukan sesuatu yang luar biasa, tetapi hanya jika kamu mau berada di tangan seseorang yg tepat dan benar

2. Kamu akan menderita setiap kali kamu diruncingkan, tetapi kamu perlu itu untuk menjadi pensil yang baik.
3. Bagian yang terpenting dari hidupmu adalah bagian yang ada di dalam, bukan bagian luarnya.
4.  Pada permukaan mana pun juga, selalu tinggalkan jejakmu dan teruslah menulis.
Ilustrasi di atas menyimpan kebenaran rohani yang luar biasa.
Pertama, kita memiliki potensi yang luar biasa dan mampu melakukan hal yang besar. Hanya saja kalau kita membiarkan diri berada di tangan Tuhan. 

Kedua, ada kalanya kita akan mengalami proses-proses pengeratan dan peruncingan yang sangat menyakitkan. Itu membuat kita sangat menderita, tetapi mau tidak mau kita akan melewati proses itu demi kebaikan kita sendiri. Proses pengeratan kedagingan kita akan membuat karakter ilahi muncul dalam hidup kita.
Ketiga, bagian yang terpenting dalam hidup kita adalah bagian yang ada di dalam. Jangan pernah terjebak dengan hal-hal yang hanya merupakan penampilan luar saja. Tuhan tidak pernah tergiur dengan topeng-topeng kita. Tuhan lebih melihat kedalaman hati kita.
Keempat, di mana pun Tuhan taruh kita, selalu tinggalkan jejak atau "tulisan-tulisan" yang benar-benar bisa memengaruhi orang yang membacanya. Jadilah pengikut Kristus yang berpengaruh dan selalu meninggalkan kesan yang mendalam bagi setiap orang yang bertemu dengan kita. ( fwd )



Tulislah rencanamu dengan sebuah pensil tapi berikan penghapusnya pada Tuhan
Ijinkan Dia menghapus bagian-bagian yang salah
dan
menggantikannya dengan rencana-Nya yang indah dalam hidupmu
 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. 
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, 
dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam
 kesetiaanmu dan dalam kesucianmu
( 1 Timotius 4:12 )
( Tuhan Yesus Memberkati )

Pay It Forward

Saat terlintas keraguan apakah mungkin perbuatan baik yang kecil dan sederhana yang kita lakukan kepada orang lain akan mampu mempengaruhi kehidupan mereka, mungkin Film "PAY IT FORWARD" bisa menjadi pendorong yang memberikan kita semangat untuk selalu tidak jemu-jemu berbuat baik kepada orang lain.
Kisahnya bercerita tentang seorang anak umur delapan tahun bernama Trevor yang berpikir jika dia melakukan kebaikan kepada tiga orang disekitarnya, lalu jika ke tiga orang tersebut meneruskan kebaikan yang mereka terima itu dengan melakukan kepada tiga orang lainnya dan begitu seterusnya, maka dia yakin bahwa suatu saat nanti dunia ini akan dipenuhi oleh orang-orang yang saling mengasihi. Dia menamakan ide tersebut: "Pay It Forward"
Singkat cerita, Trevor memutuskan bahwa tiga orang yang akan menjadi bahan eksperimen adalah mamanya sendiri (yang menjadi single parent), seorang pemuda gembel yang selalu dilihatnya dipinggir jalan dan seorang teman sekelas yang selalu diganggu oleh sekelompok anak-anak nakal.
Percobaanpun dimulai :
Trevor melihat bahwa mamanya yang sangat kesepian, tidak punya teman untuk berbagi rasa, telah menjadi pecandu minuman keras. Trevor berusaha menghentikan kecanduan mamanya dengan cara rajin mengosongkan isi botol minuman keras yang ada dirumah mereka, dia juga mengatur rencana supaya mamanya bisa berkencan dengan guru sekolah Trevor. Sang mama yang melihat perhatian si anak yang begitu besar menjadi terharu, saat sang mama mengucapkan terima kasih, Trevor berpesan kepada mamanya "Pay It Forward, Mom".